Laporan Riset Mahasiswa FTIS Dikatakan Kurang Aktif
- salam.ftis
- Dec 22, 2020
- 4 min read
FTIS merupakan fakultas di Universitas Katolik Parahyangan yang di dalamnya terdapat program studi Matematika, Fisika dan Informatika. Mahasiswa FTIS dapat dikatakan cenderung pasif (kurang aktif) dari berbagai kegiatan seperti kurang aktif pada program kerja, kurang aktif pada kegiatan yang diadakan kampus, kurang aktif pada kegiatan yang diadakan organisasi di kampus, dan kegiatan lainnya. Melalui laporan ini, SALAM telah menganalisis lebih lanjut mengenai penyebab mahasiswa FTIS dapat dikatakan cenderung pasif menggunakan survei dengan target mahasiswa FTIS sebanyak 835 mahasiswa.
Dari target mahasiswa FTIS sebanyak 835 mahasiswa, hanya 71 mahasiswa yang mengisi survei (kurang lebih sebanyak 8.5%). 84.5% dari responden pernah terlibat dalam program kerja fakultas atau himpunan. Dari jumlah responden dapat membuktikan bahwa teori mengenai mahasiswa FTIS yang cenderung pasif (kurang aktif) adalah benar.
Menurut hipotesis SALAM, jumlah responden berbanding lurus dengan tahun angkatan mahasiswa FTIS. Sehingga, semakin bertambahnya tahun angkatan, maka jumlah responden semakin bertambah pula. Berdasarkan survei, hipotesis dengan data hasil survei cenderung sesuai dengan rinci sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah mahasiswa tiap angkatan yang mengisi survei.

Dari tabel 1, jumlah responden berbanding lurus dengan tahun angkatan mahasiswa FTIS dari tahun 2013 - 2019. Namun, pada tahun angkatan 2020 tidak sesuai hipotesis karena jumlahnya yang lebih sedikit dari tahun angkatan 2019.
Materi perkuliahan yang semakin sulit tiap tingkatannya dan ketidaktertarikan terhadap program kerja merupakan penyebab berkurangnya keaktifan mahasiswa FTIS dan hal ini dapat dibuktikan melalui tabel 1 semakin tinggi tingkatnya, semakin rendah partisipasi mahasiswa dalam mengisi survei. Menurut hasil survei, didapatkan skala rata-rata ketertarikan pada program kerja yang berada di himpunan atau fakultas yaitu 3.5 dari skala total 5. Dari survei tersebut juga, didapatkan data subjektif menurut responden bahwa penting atau tidaknya program kerja tersebut berada pada skala 3.9 dari skala total 5. Namun, hasil ini belum sepenuhnya menggambarkan mahasiswa FTIS secara keseluruhan mengingat hanya 8.5% mahasiswa FTIS yang mengisi survei ini.
SALAM mendapat beberapa alasan dari responden tentang mengapa mahasiswa memilih aktif dan tidak memilih aktif sebagai berikut :
3 alasan teratas dari 71 responden mengapa memilih aktif mengikuti program kerja yaitu :
1. Menambah pengalaman dan pengetahuan,
2. Menambah teman baru,
3. Menambah sertifikat.
Sedangkan, 4 alasan teratas mengapa memilih tidak aktif dalam mengikuti program kerja yaitu :
1. Tugas kuliah yang banyak dan sulit.
2. Tidak tertarik dengan program kerjanya.
3. Tidak memiliki waktu luang.
4. Malas mengikuti screening.
Dari alasan tersebut, dapat diketahui mayoritas responden mengisi bahwa tugas kuliah yang diberikan oleh dosen terbilang banyak dan sulit sehingga memilih untuk tidak aktif pada program kerja karena lebih memilih untuk menuntaskan masalah perkuliahan terlebih dahulu. Banyaknya tugas kuliah dan bobotnya yang sulit membuat mahasiswa FTIS tidak memiliki waktu luang untuk aktif dalam program kerja.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi di kampus yaitu Pemilihan Umum yang diselenggarakan oleh KPU. Menurut data persentase mahasiswa yang memilih pada PUPM tahun ini, keaktifan mahasiswa FTIS dalam kegiatan yang diselenggarakan dapat dikatakan cenderung pasif (tidak aktif). Namun, hal tersebut tidak berbeda jauh dengan fakultas lainnya, Mahasiswa FTIS yang berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan ditunjukkan seperti pada tabel 2, sebanyak 56.17% dan sisanya sebanyak 43.83% tidak berpartisipasi.
Tabel 2. Persentase mahasiswa yang memilih per fakultas pada PUPM UNPAR tahun 2020.

Dari data tersebut, dapat ditunjukkan berkurangnya minat mahasiswa FTIS pada kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi di kampus. Berdasarkan hasil survei, didapatkan skala ketertarikan terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi di kampus yaitu 3.2 dari skala total 5.
Beberapa kegiatan akademik yang mendukung perkuliahan yaitu perlombaan, olimpiade, dan lainnya. Mahasiswa FTIS sering menorehkan prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan perkuliahan yang berlangsung. Berdasarkan Peraturan Pengurus Yayasan UNPAR No. 19 Tahun 2013, tentang Beasiswa bagi Mahasiswa UNPAR, yang berisi :
1. Pemberian keringanan biaya studi.
2. Pemberian bantuan biaya studi.
3. Pemberian penghargaan kepada mahasiswa peraih prestasi akademik maupun non akademik dan kepada mahasiswa yang dinilai telah memberi kontribusi positif bagi UNPAR.
Merujuk pada poin 3, mahasiswa akan memilih untuk aktif di bidang prestasi akademik maupun non-akademik seperti perlombaan, olimpiade, dan lainnya. Prestasi juga dibutuhkan mahasiswa FTIS untuk melengkapi CV, yang akan digunakan untuk melamar pekerjaan, mengajukan beasiswa, atau kegiatan lainnya. Hal inilah yang membuat mahasiswa FTIS lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan di ranah prestasi dibandingkan kegiatan yang berkaitan dengan program kerja dan organisasi. Namun, tidak semua mahasiswa FTIS yang memiliki minat untuk mengikuti kegiatan di ranah prestasi difasilitasi dengan baik dari segi materi. Sehingga, mahasiswa FTIS yang mampu mengikuti kegiatan di ranah prestasi jumlahnya tidak banyak.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa secara soft skill atau hard skill, kampus menyediakan bermacam kegiatan yang ditunjukkan kepada mahasiswa namun sifatnya tidak wajib. Contohnya geladi dan career expo, bagi mahasiswa FTIS yang memiliki banyak tugas dan bobotnya sulit, kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus sering kali diabaikan karena tugas-tugas kuliah yang ada. Namun, lain halnya jika kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus tersebut bersifat wajib, mahasiswa harus mengikuti kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, SALAM menyimpulkan beberapa alasan mengapa mahasiswa FTIS dikatakan cenderung pasif (kurang aktif) :
1. Perkuliahan yang semakin sulit dan tugas yang semakin banyak seiring naiknya tingkatan kuliah.
2. Tidak tertarik dengan program kerja/kegiatan yang ada.
3. Tidak memiliki waktu luang.
4. Malas untuk terlibat dalam kegiatan yang ada.
5. Belum memiliki kesempatan untuk aktif berkegiatan.
Data:
https://docs.google.com/forms/d/1ol3sKA2TESIl2eLUvO2T4lH6dtEYn-vbdgODdrewf9c/edit?usp=sharing (langsung dari form)
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1GuQ71fKphXn2uLkD5sVwhjn_XCR2GJ-zq4YDwbcTyho/edit?usp=sharing (dalam bentuk excel)
Persentase memilih pada PUPM UNPAR 2020 dari https://youtu.be/EhlOwsjx6Xw
Comments