top of page

Anosmia dan Covid-19



Anosmia adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mencium bau. Keadaan ini dapat bersifat sementara atau permanen di mana penyebabnya bisa karena di dapat ataupun bawaan dari lahir. Indra penciuman yang terganggu dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang terutama saat merasakan makanan karena sensasi rasa makanan merupakan gabungan antara indra penciuman dan pengecap. Oleh karena itu, pengidap anosmia akan mengalami gangguan selera makan yang dapat berakibat kurang nutrisi. Selain itu, anosmia juga dapat mengakibatkan pengidapnya tidak menyadari tanda-tanda bahaya di sekitarnya, misalnya tidak bisa mengetahui bau makanan basi, bau kebocoran gas, ataupun bau asap kebakaran. Anosmia secara umum dapat disebabkan oleh gangguan obstruksi atau indra penciuman seperti flu, bawaan dari lahir, dan karena adanya proses penuaan pada saraf.


Anosmia bisa menjadi tanda-tanda atau gejala Covid-19 karena Covid-19 menyerang sistem pernapasan manusia. Hal ini dibuktikan lewat beberapa penelitian di beberapa negara, seperti di Korea Selatan, pada bulan Mei 2020 dilakukan sebuah penelitian di mana sekitar 30% dari penderita Covid-19 mengalami anosmia. Selain itu, The Royal College of Surgeons of England, melaporkan, sebagian besar pasien Covid-19 dari China, Jerman, dan Italia mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan indra penciuman. Di Jerman sendiri, hingga 22 Maret 2020, 2 dari 3 kasus Covid-19 yang dialami oleh warganya memiliki anosmia sebagai salah satu gejalanya. Sedangkan pada April 2020 dilakukan sebuah penelitian di Italia, sebanyak 64 persen dari 202 pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan, juga mengalami anosmia.


Dilansir dari covid19.go.id, beberapa negara sudah menerapkan test mencium cuka untuk menentukan seseorang terkena Covid-19 atau tidak, dengan anggapan anosmia menjadi salah satu penyebab Covid-19, memang belum ada penelitian yang pasti di mana proses penciuman cuka dapat menentukan seseorang terjangkit Covid-19. Namun hal tersebut dapat menjadi langkah alternatif, untuk menentukan apakah sebaiknya melakukan pemeriksaan Covid-19 secara detail atau tidak. Uji test mencium cuka bukan uji Covid-19 yang resmi ya. Bila kamu mengalami gejala Covid-19 segera periksa ke Rumah Sakit.


Anosmia memang jelas sebagai salah satu gejala khas dari Covid-19, namun tidak semua penderita anosmia juga menderita Covid-19. Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan dapat mematikan indra penciuman manusia. Sebagai warga sipil, apabila mengalami anosmia atau mengenal seseorang yang mengalami anosmia, maka harus segera menyarankan atau melakukan pemeriksaan Covid-19 sebagai bentuk represif pencegahan Covid-19.



Ø Sumber:

https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2766523


 
 
 

Comments


Twitter

Twitter

@salam.ftis

Instagram

Instagram

@salam_ftis

Youtube

Youtube

SALAM FTIS

Get in touch with us!

bottom of page